Tuesday, April 7, 2015

Beli Rumah Bonus Istri

Awal Maret ini kita dihebohkan histori menarik dari Jogjakarta. Kota pendidikan sekaligus pariwisata & budaya yg tetap mempertahankan nilai aristokrasi itu, heboh sebab iklan beli rumah sanggup tuan rumahnya, yg kebetulan janda ayu beranak dua. Beli rumah (barang mati modal tidak bergerak) bonus Mbak Winalia (wanita hidup yg bergerak).

Heboh, lantaran tatkala ini apabila Kamu memperhatikan iklan rumah dipasarkan paling speknya standard : Luas tanah, luas bangunan, jumlah kamar tidur, kamar mandi, kamar pembantu, garasi, taman. Walaupun bukan spek (uraian) umum namun 'spek' penambahan ini menarik : siap menjadi istri plus dua anak.

Dgn terhubung banderol harga Rupiah 1 miliar buat rumah bagus (bila tak sanggup dikatakan mewah) yg luas tanahnya 500 m persegi, plus calon istri, pasti saja tak mahal. Di kawasan Kalasan, Jogjakarta, apabila ditilik dari tidak sedikit iklan rumah, rata rata harganya Rupiah 300 juta utk luas tanah 100-an m, atau Rupiah 3 juta/meter. Harusnya rumah Winalia mampu laku Rupiah 1,5 miliar, terlebih ditambah harga Wina jika diperhitungkan, sah saja.

Kita tak membahas soal elemen psikologis & latar belakang rumah tangga, kenapa hingga rumah itu dipasarkan, bersama harga yg relatif agak murah, bahkan merelakan diri dijadikan istri sekaligus. Kita pula tak membicarakan berkaitan mungkin saja strategi tersembunyi (hiden agenda) dari Wina ke depan biar tak kehilangan rumah, & lain-lain. Namun kita kini membicarakan berkaitan satu buah kiat jual yg inspiratif. Ini selain sanggup dilakukan buat jual rumah semata, tetapi dapat pula dikenakan buat penjualan barang & jasa lain.

Apakah sejarah di atas itu lazim? Aneh? Amat Sangat lazim & tak aneh dalam dunia pemasaran atau sales dan marketing. Dalam ilmu marketing, itu adalah strategy bundling (paket) dgn memberikan sesuatu yg sanggup menarik pengguna(gimmick). Bundling dapat berdiri sendiri dapat juga dalam konteks co-branding.

Aplikasi strategi ini, umum dilakukan disaat pemasar menghadapi situasi di mana materi jualan yg sama & sejenis berkompetisi dalam dunia penjualan. Persaingan menjual beli property di Yogyakarta yg kian booming, sehingga menciptakan bakul mesti memutar otak. Ialah Dian, seseorang agen property yg mengolah gagasan tersebut. Beliau agen yg mendapat pekerjaan dari Wina buat sanggup memperoleh calon kastemer.

Sbg agen profesional, Dian jalankan optimalisasi yg cerdas. Dirinya tidak cuma menggali potensi spesifikasi atau mutu & kuantitas ojek bangunan yg dapat dipasarkan, dapat namun pula sesuatu lainnya. Diwaktu tahu bahwa penjualnya pun sedang perlu suami lantaran telah lama menjanda, sebab itu dijadikan gimmick : Beli rumah bakal bonus janda. Pasti saja kalau pembelinya ingin. Sebab sang janda pass jelita, sehingga bonus itu menjadi nilai plus.

Paket bundling ini rata-rata tidak jarang dilakukan dalam kontek strategi co-branding, merupakan bersama menawari dua product atau dua pelayanan yg dipasarkan sekaligus. Ke-2 product itu rata rata sejajar kapabilitas brandnya. Seperti burger McD dgn teh botol Sosro yg kebetulan satu kelompok.

Bundling sendiri ada dua macam, produk bundling & price bundling. Product bundel apabila perpekstif dari produknya yg dominan. Tapi kalau elemen harga yg lebih ditonjolkan, sehingga sangat sering dinamakan dgn bundel harga (price bundling). Menjadi apakah Winalia termasuk juga bundel product atau bundel harga, tergantung niat dari sang bakul. Serta tergantung persepsi konsumen, mana yg dinilai lebih dominan : kemampuan rumah yg asri atau Wina yg elegan?

Yg tentu, maksud akhir yg butuh di capai yakni kenaikan tingkat penjualan & tingkat profitabilitas. Maksud ini, akan di capai dalam jangka pendek atau jangka panjang. Begitu juga, proses pencapaiannya mampu dengan cara simpel & serta-merta memunculkan kemauan dari costumer utk membeli.

Dalam konteks menjual beli rumah, apakah posisi janda Wina jadi gimmick yg bikin menarik & meningkatkan value rumah, masihlah tanda bertanya. Alih-alih menciptakan penjualan semakin langsung, serta dapat semakin lama terjual. Bisa-bisa tidak sedikit lelaki iseng, dapat pun tidak sedikit lelaki yg jomblo ngebet kawin dapat ketemu serasi cita-cita.

barangkali, lelaki tajir yg telah miliki istri setia, walaupun tepat bersama rumahnya tak berani beli rumah tersebut dikarenakan takut istri. Kan tak tidak sedikit wanita ingin dimadu. Dalam konteks ini, posisi janda Winalia malah menjadi penghalang.

Jika ingin rumahnya saja barangkali mudah, bilang saja Mbak Wina kita gak dapat menikahi Kamu hanya butuh rumah saja, tolong didiskon. Yg seru, justru apabila hanya ingin janda Wina tetapi gak beli rumahnya. Ingin apa tak bila tak hingga semilyar, namun seperangkat maskawin saja. Kira-kira Mbak Wina ingin gak ya?

No comments:

Post a Comment